Harapan yang kembali tumbuh (part2)
Diperjalanan aku dan aurora berbincang
banyak hal, yang aku ingat kami berbincang tentang sahabat kami, desi soal
percintaan nya yang gajelas. Aku sengaja mengendarai motorku dengan lambat karena
lama aku sudah tidak membonceng aurora, berdua. Tapi di tengah perjalanan aku
mendengar sesuatu yang sangat mengiris hatiku yang ke dua kali. Terucap dari
mulut sang aurora “ ef ada salam dari umam, makasih udah nganterin aku”. Awwww rasanya
seperti disayat pisau, Kalo aku jahat
udah aku turunin tuhh di tengah jalan haha, dia berkatga demikian karena sebelumnya
dia sudah dekat lagi dengan umam karena kejadian vc malam itu dan sebelumnya aku
udah tau karena desi memberitahuku dia sedang dekat lagi dengan umam dan desi
mengirim foto dia sedang vc sama umam di damri setelah dia dan desi jalan-jalan
menelusuri salah satu tempat di kota bandung. Tapi aku tidak seburuk itu “iya salam
balik” ucapku dengan nada sedikit kecewa.
Kami pun sampai disana, berkumpul bersama
teman-teman dan kaka tingkat lainnya. Singkat cerita karena kalo di ceritakan gabakal
muat sepuluh artikel hehe, aku dekat dengan aurora dengan tanpa canggung mungkin
karena alam memberi tahu agar aku bersikap seperti biasanya tanpa ada perasaan
canggung. Disini aku ga bisa menuliskannya cerita saat aku bersama aurora
karena akan banyak artikel yang ada, yang intinya disini aku tidak mengingat
kejadian yang lalu bahkan kejadian di motor saat aku membonceng aurora pun aku
tidak mengingatnya. Terimakasih alam karena suasana dan hembusan anginmu aku bisa bersama aurora tanpa ada rasa kecewa
sama sekali, terima kasih sekali lagi.
Unfotgettable moment with aurora and
friends di acara ini, terimakasih kakak-kakak saeed yang sudah mensukseskan
acara ini berkatnya aku melupakan kejadian-kejadian yang menyayat hatiku.
Komentar
Posting Komentar